Para pemain tengah memakai kaus dukungan bagi Luis Suarez. (Foto:Getty Images)
LIVERPOOL - Masih ingat dengan kaus bergambar Luis Suarez yang dipakai para punggawa Liverpool pada musim lalu?. Mantan pelatih The Reds, Kenny Daglish pun buka suara akan bentuk dukungan para anak asuhnya kepada Suarez.
Kala itu para pemain Liverpool menggunakan kaus bergambar Suarez lengkap dengan nama serta nomor punggungnya saat melakukan pemanasan jelang laga melawan Wigan Athletic di Anfield.
Penggunaan kaus tersebut sebagai bentuk dukungan The Reds terhadap pemain asal Uruguay tersebut yang dijatuhi hukuman larangan bermain delapan laga ditambah denda setelah dinyatakan bersalah melakukan hinaan rasial pada bek Manchester United, Patrice Evra.
Tak sedikit yang melontarkan kritikan atas hal tersebut. Namun, Daglish mengungkapkan bahwa dukungan yang diberikan kepada pemain Uruguay tersebut tak lain insiatif dari para pemain, bukan ide darinya.
“Saya tak pernah menginstruksikan para pemain keluar lapangan dengan menggunakan kostum seperti itu. Mereka sendiri yang memutuskannya,” ungkap Daglish kepada Talksport.
”Pastinya, mereka takkan dengan senanh hati melakukan hal itu jika tak mempercayai dan menghormatinya (Suarez). Mungkin apa yang telah dilakukannya tidak lah benar, tapi bukan saya memutuskan,” sambungnya.
Pelatih yang mendapat julukan King Kenny ini pun mengaku bertanggung jawab atas kejadian tersebut. “Banyak hal-hal yang disalahartikan dan tak tepat terwakili. Apa yang dilakukan benar datang karena bentuk respek dan kejujuran. Apa yang saya percaya sebagai kebenaran, itu yang saya katakan,” ujar Daglisgh.
“Tak ada tempat untuk rasialisme dalam sepakbola dengan segala cara, bentuk, atau apa pun itu," tutup pelatih asal Skotlandia ini.
Kala itu para pemain Liverpool menggunakan kaus bergambar Suarez lengkap dengan nama serta nomor punggungnya saat melakukan pemanasan jelang laga melawan Wigan Athletic di Anfield.
Penggunaan kaus tersebut sebagai bentuk dukungan The Reds terhadap pemain asal Uruguay tersebut yang dijatuhi hukuman larangan bermain delapan laga ditambah denda setelah dinyatakan bersalah melakukan hinaan rasial pada bek Manchester United, Patrice Evra.
Tak sedikit yang melontarkan kritikan atas hal tersebut. Namun, Daglish mengungkapkan bahwa dukungan yang diberikan kepada pemain Uruguay tersebut tak lain insiatif dari para pemain, bukan ide darinya.
“Saya tak pernah menginstruksikan para pemain keluar lapangan dengan menggunakan kostum seperti itu. Mereka sendiri yang memutuskannya,” ungkap Daglish kepada Talksport.
”Pastinya, mereka takkan dengan senanh hati melakukan hal itu jika tak mempercayai dan menghormatinya (Suarez). Mungkin apa yang telah dilakukannya tidak lah benar, tapi bukan saya memutuskan,” sambungnya.
Pelatih yang mendapat julukan King Kenny ini pun mengaku bertanggung jawab atas kejadian tersebut. “Banyak hal-hal yang disalahartikan dan tak tepat terwakili. Apa yang dilakukan benar datang karena bentuk respek dan kejujuran. Apa yang saya percaya sebagai kebenaran, itu yang saya katakan,” ujar Daglisgh.
“Tak ada tempat untuk rasialisme dalam sepakbola dengan segala cara, bentuk, atau apa pun itu," tutup pelatih asal Skotlandia ini.
Posted by 01:23 and have
0
comments
, Published at
No comments:
Post a Comment